Pengendalian
merupakan usaha sistematik perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara
membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat
untuk mengoreksi perbedaan yang penting.
Pengendalian
menurut Glenn A. Welsch, Hilton, dan Gordon yang diterjemahkan oleh
Purwatiningsih dan Maudy Warouw (2003:3) adalah: “Pengendalian adalah suatu
proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan
tercapainya tujuan perusahaan”.
Menurut
Warren Reeve Fess (2005:226) “Pengendalian atau kontrol merupakan seluruh
kegiatan untuk mengarahkan operasi mereka, melindungi aktiva dan mencegah
penyalahgunaan sistem dalam perusahaan”.
Pengendalian
adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
telah ditetapkan tersebut. Controlling is
the process of measuring performance and taking action to ensure desired results.
(Schermerhorn, 2002)
Pengendalian
adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan
apa yang telah direncanakan. The process
of ensuring that actual activities conform the planned activities. (Stoner,
Freeman, & Gilbert, 1995).
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian
(controlling) adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja yang bertujuan
untuk mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
telah ditetapkan.
Robert
Mockler membagi pengendalian menjadi empat langkah, yaitu:
1. Menetapkan
Standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
Sasaran
dan tujuan yang ditetapkan ketika berlangsungnya proses perencanaan dinyatakan
dalam istilah yang jelas dan dapat diukur termasuk batas waktunya.
2. Pengukuran
Prestasi Kerja
Proses
yang berulang-ulang dan berlangsung secara terus-menerus, yang tergantung pada
aktifitas yang diukur.
3. Menetapkan
apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
Ini
adalah proses atau langkah termudah dalam proses pengendalian. Jika prestasi
sesuai standar, maka manajer menganggap bahwa segala sesuatu dalam kendali.
4. Mengambil
tindakan korektif
Langkah
ini penting jika prestasi lebih rendah dari standard analisis menunjukkan ada
tindakan yang diperlukan.
1. Pengendalian
preventif (prefentive control)
Dalam
tahap ini pengendalian manajemen terkait
dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam
bentuk program-program.
2. Pengendalian
operasional (Operational control)
Dalam
tahap ini pengendalian manajemen terkait
dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat
berupa anggaran. Anggaran digunakan
untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian
kinerja
Pada
tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan
tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
D. Kontrol Proses Managemen
Proses
Penegendalian Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian
informal masih banyak terjadi. Pengendalian Manajemen formal merupakan tahap-tahap
yang dsaling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses:
1. Pemrograman
(Programming)
Dalam
tahap ini perusahaan menentukan program-program yang dilaksanakan dan
memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap program yang
telah ditentukan.
2. Penganggaran
(Budgeting)
Pada
tahap penganggaran ini program yang telah direncanakan secara terperinci
dinyatakan dalam satuan moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu
tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat
pertanggungjawaban.
3. Operasi
dan Akuntansi (Operation and Accounting)
Dalam
tahap ini telah dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang
digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya
tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan pusat-pusat
tanggung jawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk
pemrograman dimasa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan
pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4. Laporan
dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap
ini merupakan tahapan yang paling penting, karena menutup suatu siklus dari
proses Pengendalian Manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban
akuntansi dapat dikumpulkan. Analisis laporan manajemen antara lain dapat
berupa: Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali, perlu tidaknya
dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program ditahun yang akan
datang.
Dari
analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran,
apabila sudah tidak realitas. Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan
perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
Jadi
secara konseptual Sistem Pengendalian Manajemen diartikan sebagai sebuah sistem
yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan, yakni
pemrograman, pengenggaran, pelaporan akuntabilitas dan kinerja serta sistem
pendelegasian wewenang untuk membantu manajemen suatu organisasi atau perusahaan
untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu secara efisien dan efektif.
Sumber:
http://desthi-m.blogspot.com/2010/01/tipe-pengendalian-manajemen.html
http://alif-rull.blogspot.com/2010/05/pengendalian-yang-efektif.html
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/10364/1047/bab2d.pdf?sequence=8
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25270/3/Chapter%20II.pdf
http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30382/Pertemuan+ketigabelas+Pengawasan+dan+Pengendalian+Manajemen.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar