Dengan
seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat terutama dibidang
teknologi informasi dan telekomunikasi, manusia kini mendapatkan akses yang
mudah dalam menggunakan internet, bisa kita ambil contoh dalam hal pekerjaan,
kemudahan mengakses internet membantu kita dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
mengirimkan tugas tersebut dalam bentuk elektronik mail atau biasa kita sebut
dengan e-mail. Selain itu manusia bisa berkomunikasi dengan sanak keluarga yang
jauh tanpa harus bertatapan langsung hanya dengan mengakses internet. Kita bisa
menggunakan chatting via sosial messenger seperti facebook, yahoo messenger,
atau apabila kita ingin berkomunikasi dengan melihat lawan bicara, kita bisa
menggunakan skype.
Dari
hal di atas kita bisa lihat kalau adanya kemudahan dalam mengakses internet,
bisa menimbulkan dampak positif dan negatif bagi perilaku manusia yang
menggunakannya baik untuk menjalin hubungan secara online (online-relation)
atau menggunakan internet sebagai media untuk kegiatan jual-beli online.
Disini
saya membahas tentang perilaku negatif dalam interpersonal online relation.
Perilaku negatif yang bisa ditimbulkan, seperti kebebasan mengakses situs-situs
yang buruk (situs porno), perilaku negatif dalam berkomunikasi yang menimbulkan
sikap SARA di media social network seperti facebook dan twitter.
1.
Kebebasan mengakses situs-situs buruk (situs porno)
Dengan
kemudahan akses dalam berinternet, banyak situs-situs yang secara sengaja atau
tidak sengaja terdapat banner atau iklan yang menampilkan gambar porno. Hal ini
mengakibatkan seorang netter bisa melihat gambar-gambar yang seharusnya tidak
boleh dilihat, apalagi situs yang terdapat banner iklan gambar porno diakses
oleh jutaan orang diseluruh dunia terutama anak-anak di bawah umur atau anak remaja.
Ini juga yang menyebabkan banyak anak di bawah umur atau anak remaja yang
melakukan hal negatif dengan lawan jenisnya akibat melihat situs-situs porno
dan banyak terjadi hamil di luar nikah. Perilaku ini yang seharusnya tidak dilakukan
dan solusinya adalah sebagai orang tua membimbing dan memberitahu anak-anaknya
agar tidak berperilaku negatif dalam mengakses internet terutama untuk tidak
mengakses situs-situs yang buruk (situs porno).
2.
Perilaku negatif yang menimbulkan sikap SARA
Kurang
adanya norma dan etika ketika kita berkomunikasi bisa saja menimbulkan ucapan
atau sikap yang nantinya akan merujuk kepada arah yang menjelekkan suku, agama,
atau ras. contoh ketika kita berkunjung kesuatu situs yang berisikan
informasi-informasi, kita bisa melihat komentar yang ada, kadang kita bisa
melihat komentar yang pro dan kontra. Biasanya komentar yang kontra dengan
informasi tersebut menjelek-jelekkan atau berbicara yang tidak sewajarnya.
Selain itu ketika kita berkomunikasi via social network seperti facebook,
twitter, dll kadang kita melihat status teman kita yang berisikan tulisan yang
tidak seharusnya dishare ke public yang bisa mengakibatkan opini buruk bagi
yang membacanya.
Solusi
dalam hal ini adalah gunakanlah bahasa yang baik, benar dan gunakanlah
norma-norma dan etika ketika kita melakukan interaksi (dalam hal ini
berkomunikasi secara online) dan janganlah kita berperilaku negatif karena
hanya memalukan diri kita sendiri dan apa yang kita lakukan negatif berarti
mencerminkan diri kita secara ga langsung orang yang negatif juga. Jadi,
lakukanlah hal yang positif dan bermanfaat dalam berkomunikasi agar tidak
menimbulkan sikap SARA.
Kesimpulan
dari tulisan saya di atas adalah kemudahan akses dalam berinternet tidak hanya
memberikan dampak positif bagi yang menggunakan, tetapi dampak negatif pun
banyak yang terjadi. Ada baiknya disaat kita berperlaku interpersonal
online-relation, kita berperilaku yang positif dan dengan adanya internet pun
kita seharusnya dalam lingkungan sosial kita jauh lebih baik agar terciptanya
kerukunan, kedamaian antar sesama umat manusia.
ada satu kutipan yang bisa kita ambil "Wise when online and think before posting"